JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada tahun ini melebar bila dibandingkan 2017 menyusul tekanan global yang memberi dampak serius terhadap perekonomian nasional.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menuturkan, CAD pada 2017 sebesar Rp20 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Di tahun ini CAD mengalami kenaikan atau makin melebar dengan proyeksi sebesar 25 miliar dolar AS. Meski begitu proyeksi CAD di tahun ini masih berada di bawah 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Di bawah 3 persen dari GDP. Karena defisit tahun lalu 20 miliar dolar AS, tahun ini mungkin 25 miliar dolar AS," ujar Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
BI sebelumnya mencatat defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2018 sebesar 5,5 miliar dolar AS atau 2,15 persen terhadap PDB. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2017 yang tercatat 2,4 miliar dolar AS atau 1 persen terhadap PDB.
Namun, jika dibandingkan kuartal IV-2017, angkanya menyusut karena defisit transaksi berjalan pada triwulan tersebut mencapai 6,04 miliar dolar AS atau 2,34 persen terhadap PDB.