Pada hari Rabu, indeks dolar sedikit lebih rendah dari penutupan Senin menjadi 96,08. Safe-haven yen naik 0,1 persen terhadap dolar menjadi 109,60 yen di awal perdagangan Asia. Yen telah menguat selama tiga minggu berturut-turut karena beragam risiko yang mengguncang pasar keuangan.
"Penggerak utama yen selama beberapa sesi terakhir juga merupakan penurunan imbal hasil AS. Pasar berpikir pengetatan kondisi keuangan akan membuat The Fed berhenti pada 2019," kata Sim.
Pada bulan Desember, greenback melemah sekitar 3,8 persen versus yen.
Sementara itu Euro bergerak datar di 1,1464 dolar AS. Pedagang mengharapkan mata uang tunggal itu tetap di bawah tekanan karena pertumbuhan dan inflasi di zona euro tetap di bawah ekspektasi Bank Sentral Eropa. Euro telah merosot 4,4 persen dari nilainya terhadap dolar AS pada 2018.
Sterling sedikit merosot di 1,2750 dolar AS. Pound Inggris melemah 5,5 persen terhadap greenback tahun lalu karena Brexit. Adapun Dolar Australia turun 0,18 persen menjadi 0,7046 dolar AS pada awal perdagangan Asia.