Dua Indeks Utama Wall Street Ditutup Merosot Imbas Data Ekonomi Melemah

Anggie Ariesta
Ilustrasi bursa Wall Street, Amerika Serikat. (Foto: Reuters)

Volume di bursa AS adalah 11,78 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 13,33 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Menurut Bill Northey, Direktur investasi senior di US Bank Wealth Management di Helena, Montana, pergerakan Wall Street dalam 2 pekan terakhir benar-benar terkait dengan poros kebijakan The Fed dan perubahan suku bunga. 

"Dalam dua minggu terakhir, kami telah melihat beberapa tingkat kemerosotan ekonomi makro mulai dimanifestasikan dalam pendapatan perusahaan dan rilis ekonomi," kata Bill Northey.

Selain itu, lanjutnya, gangguan rantai pasokan global telah diperburuk oleh perang Rusia dengan Ukraina dan tindakan pembatasan di China untuk mengendalikan wabah Covid-19 terbaru, mengirimkan inflasi ke level tertinggi selama beberapa dekade.

The Fed telah berjanji untuk secara agresif mengatasi pertumbuhan harga yang persisten dengan menaikkan biaya pinjaman, dan risalah dari pertemuan kebijakan moneter terbaru, yang diharapkan pada hari Rabu, akan diuraikan oleh pelaku pasar untuk petunjuk mengenai kecepatan dan tingkat tindakan tersebut.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Makro
8 hari lalu

BI-DPR Sepakati Asumsi Makro ATBI 2026, Pertumbuhan Ekonomi 5,33 Persen, Inflasi 2,62 Persen

Nasional
18 hari lalu

Telur hingga Daging Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama Inflasi Oktober 2025

Makro
19 hari lalu

Inflasi Oktober 2025 Tembus 0,28 Persen, Didorong Emas Perhiasan hingga Cabai Rawit

Makro
31 hari lalu

BI Diprediksi Kembali Pangkas Suku Bunga 25 Bps 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal