Dua Indeks Utama Wall Street Ditutup Merosot Imbas Data Ekonomi Melemah

Anggie Ariesta
Ilustrasi bursa Wall Street, Amerika Serikat. (Foto: Reuters)

Bill Northey mengungkapkan, investor mengharapkan serangkaian kenaikan suku bunga 50 basis poin selama beberapa bulan kedepan, memicu kekhawatiran bahwa bank sentral dapat mendorong ekonomi ke dalam resesi, sebuah skenario yang semakin dimasukkan ke dalam proyeksi analis.

"Besok kami melihat ke risalah FOMC untuk tanda-tanda bahwa pendekatan terhadap kebijakan moneter mungkin condong lebih hawkish atau dovish daripada yang ditetapkan pada pertemuan terakhir," ujar Bill Northey dari Bank Wealth Management AS.

Data yang dirilis pada Selasa (24/5/2022) melukiskan gambaran memudarnya momentum ekonomi, dengan penurunan penjualan rumah baru dan aktivitas bisnis yang melambat.

Rekan Ketua Fed Jerome Powell di Frankfurt, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde, mengatakan dia memperkirakan suku bunga deposito ECB akan dinaikkan setidaknya 50 basis poin pada akhir September.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Makro
8 hari lalu

BI-DPR Sepakati Asumsi Makro ATBI 2026, Pertumbuhan Ekonomi 5,33 Persen, Inflasi 2,62 Persen

Nasional
18 hari lalu

Telur hingga Daging Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama Inflasi Oktober 2025

Makro
18 hari lalu

Inflasi Oktober 2025 Tembus 0,28 Persen, Didorong Emas Perhiasan hingga Cabai Rawit

Makro
31 hari lalu

BI Diprediksi Kembali Pangkas Suku Bunga 25 Bps 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal