“Obligasi I BRI Finance Tahun 2022 telah mendapat peringkat idAA (double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo),” ungkap Azizatun.
Dia mengatakan, dengan penerbitan obligasi tersebut, BRI Multifinance berencana menjadi leading multifinance, di mana total aset diperkirakan di atas Rp10 triliun pada 2024.
“Penunjukkan BRI Finance sebagai single gateway autoloan dari BRI Group memberikan akses bagi kami pada lebih dari 12 juta nasabah UMKM sekaligus peluang untuk memanfaatkan jaringan kerja BRI di seluruh Indonesia. Dengan keunggulan ini, kami optimis dapat mencatatkan pertumbuhan pada aset dan mengembangkan bisnis pembiayaan multiguna (konsumer),” tutur Azizatun.
Dia mengungkapkan, sejumlah transformasi bisnis dilakukan oleh Manajemen Perseroan pada 2022 ini, diantaranya perluasan jaringan melalui implementasi branchless financing serta pembentukan ekosistem digital otomotif melalui pengembangan aplikasi MyBrif, implementasi fast track approval, kerja sama market place, dan pengembangan payment gateway.
Tranformasi bisnis ini telah membuahkan hasil dimana total piutang pembiayaan Perseroan mencapai Rp5,65 triliun pada Mei 2022, naik 18,00 persen dari posisi Desember 2021 dengan komposisi pembiayaan multiguna mencapai 68 persen dari total portofolio naik dari 59 persen per Desember 2021. Kualitas aset juga terjaga baik dimana rasio non performing financing (NPF) net tercatat sebesar 0,16 persen posisi Mei 2022.
“Momentum pertumbuhan sudah kami catatkan mulai tahun lalu dimana total aset Perseroan tahun 2021 naik Rp 1,20 triliun atau sebesar 29,56 persen dari tahun 2020 sebesar Rp 4,05 triliun dan terus meningkat hingga mencapai Rp6,34 triliun pada Mei 2022. Kontribusi terbesar peningkatan aset berasal dari piutang pembiayaan konsumen dan kenaikan pada aset sewa operasi,” kata Azizatun.
Hingga Mei 2022, lanjutnya, BRi Finance mampu membukukan pendapatan sebesar Rp327 miliar. Ini lebih dari setengah pencapaian Perseroan pada 2021 dan meningkat 48,25 persen dari raihan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp220 miliar.
“Laba bersih Perseroan mencapai Rp25 miliar pada Mei 2022 atau naik signifikan 126,41 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11 miliar. Pencapaian ini sejalan dengan peningkatan signifikan pada pendapatan, sementara beban relatif dapat terjaga," ujar Azizatun.