Menurut firma analitik blockchain Elliptic, sekitar 4,5 persen semua penambangan Bitcoin terjadi di Iran. Ini memungkinkan negara itu menghasilkan ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS) dari uang kripto yang bisa digunakan untuk mengurangi dampak sanksi AS.
Ekonomi Iran mengalami tekanan hebat sejak 2018, ketika mantan Presiden AS Donald Trump keluar dari kesepakatan nuklir 2015 dan kembali memberlakukan sanksi. Sementara Presiden AS Joe Bidan telah melakukan pembicaraan dengan Iran untuk kembali menghidupkan kesepakatan tersebut.
Sementara itu, Iran dikenal sebagai salah satu 'surga' kripto. Iran telah melakukan penambangan kripto dalam beberapa tahun terakhir, menawarkan biaya listrik yang murah, dan mewajibkan penambang menjual Bitcoin mereka ke bank sentral. Negara ini mengizinkan mata uang kripto yang ditambang di Iran digunakan untuk membayar impor barang legal.
Biaya listrik yang murah telah mearik para penambang, terutama dari China ke Iran. Menurut Elliptic, listrik yang mereka gunakan membutuhkan setara 10 juta barel minyak mentah setahun atau 4 persen dari total ekspor minyak Iran pada 2020.