Sayangnya, nilai aset investor melandai mencapai Rp10,93 triliun untuk saham-surat berharga, dan Rp4,36 triliun untuk reksa dana, dari akhir 2022 yang mencapai total Rp13,83 triliun.
Selanjutnya adalah wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki tiga kantor perwakilan dan 64 galeri investasi. Jumlah investor di tiga pulau ini masih sebesar 3,47 persen, sedikit tumbuh dari 3,36 persen pada akhir 2022.
Nilai asetnya melebihi wilayah Sulawesi, yakni mencapai Rp12,85 triliun untuk saham-surat berharga, dan Rp5,36 triliun untuk reksa dana.
Di wilayah paling timur yakni Maluku dan Papua memiliki dua KP BEI, dengan total 39 galeri investasi. Sebaran investor di dua pulau ini mencapai 1,09 persen per Agustus 2023, naik dari 1,02 persen pada akhir 2022.
Nilai aset investor di 'surga kecil timur Indonesia' ini mencapai Rp4,12 triliun untuk saham-surat berharga, dan Rp1,28 triliun untuk reksa dana.
Total investor pasar modal Indonesia menembus angka 11,58 juta investor (single investor identification/SID) per Agustus 2023. Jumlah ini meningkat 1,41 persen dari Juli 2023 yang mencapai 11,42 juta. Sementara itu, angka ini tumbuh 12,32 persen sepanjang tahun (ytd).
Jumlah investor reksa dana mendominasi sebesar 10,85 juta naik 13,00 persen ytd, sementara investor saham dan surat berharga lainnya tembus 4,94 juta alias naik 11,46 persen ytd.