JAKARTA, iNews.id - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, masyarakat khususnya para pelaku industri di Indonesia untuk tidak terlalu mencemaskan guncangan yang terjadi di perbankan Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Kendati demikian, dia meminta untuk tetap waspada.
“Pelaku industri sebetulnya tidak perlu terlalu cemas karena kondisi perekonomian kita cukup resilien terhadap gejolak eksternal, karena sebagian besar ekonomi kita didorong oleh konsumsi domestik. Namun demikian tetap perlu waspada terhadap berbagai ketidakpastian dengan senantiasa menjaga permodalannya pada level tebal,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (30/3/2022).
Purbaya pun mengimbau pelaku industri agar dapat melihat berbagai sektor yang sekarang memiliki peluang besar supaya dana dari perbankan dapat tersalurkan. Terkait dengan likuiditas, menurutnya, meskipun saat ini secara keseluruhan industri perbankan memiliki likuiditas yang sangat ample, namun diversifikasi instrumen keuangan tetap harus dilakukan supaya ketersediaan dana selalu mencukupi.
Industri perbankan nasional saat ini masih dalam kondisi stabil. Secara nasional pun, NPL perbankan berada di posisi sehat 2,59 persen per Januari 2023. Selain itu, level permodalan perbankan juga sangat tebal, berada di 25,93 persen per Januari 2023.
Kondisi likuiditas perbankan saat ini juga dalam keadaan sangat memadai. Alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) dan per Januari 2023 masing-masing sebesar 129,64 persen dan 29,13 persen. Nilai ini sekitar dua setengah kali di atas threshold.