“Namun demikian, kita perlu tetap mewaspadai dampak tidak langsungnya dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan,” ujarnya.
Di samping itu, dia menambahkan, penting bagi bank untuk terus menjaga level likuiditas di batas aman. Ini untuk melayani kebutuhan penarikan dana nasabah, dan level permodalannya agar selalu dalam kondisi sehat.
Purbaya kembali mengimbau masyarakat agar tetap percaya kepada perbankan nasional dan jangan takut untuk memulai berinvestasi, meski ada potensi resesi di beberapa negara besar. Namun, di tengah berbagai tekanan global tersebut, Indonesia menurut estimasi tidak akan memasuki masa resesi.
Hal tersebut menurutnya, mengacu pada tahun lalu, di mana ekonomi Indonesia mampu tumbuh impresif sebesar 5,31 persen. Sebagian besar ekonomi ditopang oleh konsumsi domestik, yang berkontribusi 52,81 persen dari PDB kuartal IV 2022.
“Untuk masyarakat juga harus tetap tenang terkait simpanannya, sebab aset LPS sekarang sebesar Rp196 triliun lebih. Jadi jangan takut menabung karena dana LPS sangat cukup untuk menjamin simpanan masyarakat,” tuturnya.
Sebagai informasi, total aset LPS per 28 Februari 2023 mencapai Rp196,68 triliun. Posisi tersebut merepresentasikan kenaikan 5,32 persen (year to date/YTD) dibandingkan posisi 31 Desember 2022, atau naik 15,07 persen (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
LPS pada tahun ini menargetkan posisi aset mencapai lebih dari Rp200 triliun agar dapat terus memperkuat kapasitas LPS dalam melaksanakan penanganan bank dengan efektif.