Ethereum saat ini merupakan mata uang kripto terbesar kedua setelah bitcoin. Namun berbeda dengan bitcoin, ethereum dipandang sebagai emas digital. Ethereum adalah platform berbasis blockchain bagi pengembang untuk membangun dan mengoperasikan aplikasi.
Ethereum telah meroket dalam beberapa bulan terakhir. Buterin mengatakan meski tidak begitu yakin, ethereum mungkin akan mengejar dan melampaui nilai pasar bitcoin.
Meski demikian, menurut Buterin, ethereum dan uang kripto lainnya masih memiliki masalah. Pertama, sangat tidak stabil, terutama bagi investor retail yang terbiasa bermain saham. Bahkan, beberapa miliarder memperlakukan mata uang kripto sebagai mainan.
Misalnya, CEO Tesla yang beberapa kali membuat cuitan di Twitter atau pernyataannya di Saturday Night Live dan keputusannya menolak bitcoin sebagai alat pembelian mobil listrik hingga menyebabkan harganya naik turun. Selain Musk yang memengaruhi harga mata uang kripto, kebijakan China yang melarang penambangan dan perdagangan mata uang kripto juga memberi imbas negatif.
Sementara dikutip dari Globalnews, harga bitcoin dan ethereum kembali naik pada Senin (25/5/2021) setelah mengalami kerugian besar selama dua pekan. Bitcoin rebound 13 persen ke 38.000 dolar AS, sedangkan eteherum naik lebih dari 27 persen ke 2.475 dolar AS.
Harga bitcoin nyaris jatuh 50 persen pada pekan lalu dari level tertingginya di 64.894 yang dicapai pada April 2021. Menurut Amy Wu Silverman dari RBC Capital Market, banyak yang menganggap volatilitas bitcoin tidak dapat dipertahankan.
"Memang bitcoin membuat perubahan yang parah dan memusingkan," kata dia.