Sementara itu, langkah Inggris yang menambah lebih banyak negara dalam daftar karantina menjadi sentimen negatif bagi pasar.
"Hal ini mungkin mendorong langkah yang sama dilakukan negara-negara lain untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 dan membalas serta memberikan perlakukan yang sama. Hal ini dapat mendorong kemunduran perekonomian," kata Hans.
Sentimen lainnya, data klaim pengangguran AS pertama kali turun di bawah satu juta semenjak pertama kali dimulai pandemi Covid-19. Hal tersebut menunjukkan perbaikan data walaupun terjadi peningkatan kasus Covid-19. Tetapi masih ada 28 juta orang lebih yang menerima cek pengangguran menunjukan pasar tenaga kerja dan ekonomi Amerika masih lemah.
Dari China, data ekonomi yang keluar cukup variatif tetapi masih jauh di bawah dari data sebelum pandemi corona baru. Data penjualan ritel China yang lebih jelek dari harapan memberikan indikasi momentum perbaikan ekonomi negara tersebut melambat.
Sentimen berikutnya yaitu masih naiknya data infeksi COVID-19 di dunia dan beberapa Negara membuat pasar cukup hati-hati. Saat ini ada 21 juta lebih kasus dan menewaskan 770 ribu orang. Amerika Serikat sendiri mencatat ada 5,5 juta kasus dan menewaskan 172 ribu orang.