JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah pada sepekan perdagangan atau periode 3-7 Maret 2025 menguat terhadap mata uang dolar Amerika Serikat AS. Penguatan rupiah salah satunya didorong intervensi Bank Indonesia (BI) dan sentimen global.
Mengutip data Bloomberg, Sabtu (8/3/2025), rupiah spot pekan ini ditutup menguat 0,28 persen pada level Rp16.294 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.480 per dolar AS di awal pekan. Dengan demikian, rupiah mencatat penguatan 1,13 persen dalam sepekan terakhir.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp16.336 per dolar AS pada perdagangan Jumat kemarin.
Pada awal pekan, aliran keluar modal asing itu menyebabkan nilai tukar rupiah melemah cukup signifikan. Karena itu, BI melakukan sejumlah upaya untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.
Adapun cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan sekitar 1,6 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya, sehingga posisi cadangan devisa menjadi sebesar 154,5 miliar dolar AS pada akhir Februari 2025.
Chief Economist Bank Permata Josua Pardede menuturkan, penurunan cadangan devisa ini disebabkan oleh keluarnya aliran modal asing (outflow) dari pasar saham sekitar 1,1 miliar dolar AS.
"Langkah-langkah stabilisasi diperlukan oleh BI sehingga mempengaruhi juga kinerja ataupun level dari cadangan devisa di bulan Februari. Namun kalau kita lihat secara umum posisi cadangan devisa kita kan masih relatif tinggi ya," kata Josua.