Setelah Indonesia, Inggris Larang Operasional Binance

Jeanny Aipassa
Platform Binance. (Foto: Istimewa)

LONDON, iNews.id - Setelah dilarang di Indonesia, giliran regulator keuangan Inggris, Financial Conduct Authority (FCA), mengumumkan melarang operasional Binance, yang merupakan platform pertukaran uang kripto terbesar dunia. Para konsumen juga diberi peringatan terkait aktivitas platform Binance yang semakin diawasi ketat secara global.  

Dalam pemberitahuan FCA, yang dikutip Reuters, Minggu (27/6/2021), disebutkan bahwa Binance Markets Ltd, satu-satunya entitas Binance yang beroperasi di Inggris, tidak boleh melakukan aktivitas tanpa persetujuan tertulis dari FCA. 

Regulator juga mengeluarkan peringatan kepada konsumen tentang aktivitas Binance Markets dan grup Binance secara lebih luas.

Menanggapi keputusan FCA, Binance menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa Binance Markets, yang diakuisisi pada 2020, belum menggunakan izin peraturannya, dan bahwa langkah FCA tidak akan memengaruhi layanan yang ditawarkan di situs web Binance.com.

“Kami mengambil pendekatan kolaboratif dalam bekerja dengan regulator dan kami mengambil kewajiban kepatuhan kami dengan sangat serius. Kami secara aktif mengikuti perubahan kebijakan, aturan, dan undang-undang di ruang baru ini," kata seorang juru bicara Binance secara anonim, seperti dikutip Reuters, Minggu (27/6/2021).

Binance mengumumkan, pada Juni 2020 mereka telah membeli entitas yang diatur oleh FCA dan akan menggunakannya untuk menawarkan layanan perdagangan cryptocurrency menggunakan pound dan euro.

Hal itu, dilakukan Binance karena meskipun perdagangan mata uang kripto tidak diatur secara langsung di Inggris, menawarkan layanan seperti perdagangan derivatif mata uang kripto memang memerlukan otorisasi.

FCA telah memberi tahu Binance bahwa pada tanggal 30 Juni mereka harus menampilkan pemberitahuan yang menyatakan “BINANCE MARKETS LIMITED TIDAK DIIZINKAN UNTUK MELAKUKAN AKTIVITAS APAPUN DI INGGRIS” di situs web dan saluran media sosialnya.

FCA juga mengharuskan Binance untuk mengamankan dan menyimpan semua catatan yang berkaitan dengan konsumen Inggris dan memberi tahu FCA bahwa semua ketentuan yang diminta FCA telah dilakukan sebelum 2 Juli 2021. Warga Inggris masih dapat mengakses layanan Binance di yurisdiksi lain.

Sejauh ini, FCA tidak menjelaskan mengapa mengambil tindakan tersebut. Namun FCA memang telah meningkatkan pengawasan terhadap perdagangan cryptocurrency, yang popularitasnya melonjak di Inggris dan negara-negara lain. 

Sejak Januari 2021, FCA telah mewajibkan semua perusahaan yang menawarkan layanan terkait cryptocurrency untuk mendaftar dan menunjukkan bahwa mereka mematuhi aturan anti pencucian uang. Namun awal bulan ini dikatakan bahwa hanya lima perusahaan yang telah mendaftar, dan mayoritas belum patuh.

Keputusan FCA semakin menambah panjang daftar negara-negara yang telah melarang operasional Binance. Berikut daftar negara-negara yang telah melarang operasional Binance selain Inggris: 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Keuangan
4 bulan lalu

Apa Itu FCA Saham? Simak Penjelasan dan Mekanismenya

Bisnis
10 bulan lalu

Miliarder Kripto Changpeng Zhao Fokus Bangun YZi Labs usai Keluar Penjara

Bisnis
1 tahun lalu

Praktisi Sebut Skema Continuous Auction Dukung Wujudkan Price Discovery Saham daripada FCA

Bisnis
1 tahun lalu

Praktisi Nilai Mekanisme FCA Pemantauan Khusus Rawan Manipulasi

Bisnis
1 tahun lalu

Investor Setuju Papan Pemantauan Khusus Buka Harga Minimum di Rp50

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal