Taliban Hanya Bisa Akses Sekitar 0,2 Persen Cadangan Devisa Afghanistan

Jeanny Aipassa
Para pendiri dan pemimpin Taliban yang kembali berkuasa di Afghanistan. (Foto: Ist)

Para pemimpin internasional menyatakan Taliban harus membuktikan bahwa mereka mampu memerintah secara efektif, dan bersedia berkompromi untuk mendapatkan kembali dana asing dan pencairan cadangan devisa yang dibekukan.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan negara-negara G7 memiliki "pengaruh yang sangat besar" baik dari sisi ekonomi, diplomatik dan politik" dengan Taliban, termasuk menahan dana yang besar. Negara-negara G7 adalah Inggris, AS, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang.

"Tampaknya G7 dan AS bersedia melakukan apa yang disebut keterlibatan bersyarat, yaitu Taliban harus berperilaku agar masyarakat internasional mencairkan cadangan devisa Afghanistan, dan memungkinkan akses Taliban ke aset bank sentral Afghanistan," ujar Fawaz Gerges, profesor hubungan internasional di London School of Economics (LSE), seperti dikutipBBC, Rabu (25/8/2021). 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
15 hari lalu

Rupiah Hari Ini Ditutup Naik Tipis ke Rp16.648 per Dolar AS

Internasional
22 hari lalu

Dari Sekutu Jadi Ancaman, Kisah Pahit Imigran Afghanistan yang Berbalik Menyerang AS

Internasional
22 hari lalu

Imigran Afghan Pelaku Penembakan Tentara Garda Nasional AS Mantan Pekerja CIA, Apa Motifnya? 

Internasional
22 hari lalu

1 Tentara Garda Nasional AS yang Ditembak Imigran Afghanistan Dekat Gedung Putih Meninggal

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal