The Fed Diduga Kuat Naikkan Suku Bunga Hingga 75 Basis Poin, Wall Street Diwarnai Tekanan Jual

Anggie Ariesta
Ilustrasi Bursa Wall Street. (Foto: Reuters)

Data Selasa (14/6/2022) menunjukkan bahwa indeks harga produsen (PPI), sementara sedikit lebih rendah dari ekspektasi pada basis tahun-ke-tahun untuk Mei, tetap tinggi karena harga bensin melonjak.

"Pada akhirnya, meskipun kami melihat lebih banyak tekanan merah dan lebih negatif di sini, secara umum hari ini kami percaya benar-benar adalah hari menunggu dan melihat," kata Greg Bassuk, CEO di AXS Investments di Port Chester, New York.

Benchmark S&P 500 mengalami penurunan harian kelima berturut-turut, menandai penurunan beruntun terpanjang sejak awal Januari. Penurunan Senin menempatkan indeks turun lebih dari 20 persen dari rekor terbaru. 

Di antara saham individu, distributor perlengkapan kolam renang Pool Corp (POOL.O) merosot 5,27 persen setelah Jefferies memangkas target harga saham menjadi 400 dolar AS dari 485 dolar AS.

Saham FedEx Corp (FDX.N) melonjak 14,41 persen setelah menaikkan dividen kuartalannya lebih dari 50 persen, sementara Oracle Corp (ORCL.N) naik 10,41 persen setelah membukukan hasil kuartalan yang optimis pada permintaan untuk produk cloud-nya.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Makro
31 hari lalu

BI Diprediksi Kembali Pangkas Suku Bunga 25 Bps 

Nasional
2 bulan lalu

Harga Logam Mulia Berpotensi Tembus Rp2,3 Juta per Gram, Ini Pendorongnya 

Keuangan
2 bulan lalu

Rupiah Sepekan Terkoreksi 0,82 Persen, Diprediksi Sentuh Rp16.800 per Dolar AS Pekan Depan

Keuangan
2 bulan lalu

Rupiah Sepekan Melemah 1,38 Persen ke Rp16.601 per Dolar AS, Terendah sejak Mei

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal