Sebagai informasi, video viral yang diunggah di akun @rakyatvsoinjol menyebutkan korban berinisial K, berjenis kelamin pria, sudah berkeluarga memiliki anak berumur tiga tahun, memilih mengakhiri hidupnya pada Mei 2023, akibat tertekan dengan sikap DC AdaKami.
Bernardino menyampaikan, pihaknya akan menindaklanjuti dengan upaya mendapatkan data pribadi lengkap seperti nama lengkap, nomor KTP dan nomor ponsel untuk dilakukan pemeriksaan apakah korban benar nasabah AdaKami yang memiliki tunggakan dan melacak rekam proses penagihan.
“Hal ini sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam hal penegakan proses know your customer atau KYC seluruh pengguna layanan AdaKami,” ujar Bernardino.
Dia mengungkapkan, data pribadi ini menjadi kunci keberlangsungan investigasi yang menyeluruh, dan untuk memastikan setiap aktivitas yang terjadi di platform AdaKami sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku.
Berdasarkan pengecekan AdaKami terhadap nomor penagih yang beredar di media sosial, Bernardino membeberkan bahwa saat ini hasil penyelidikan menunjukkan bahwa nomor tersebut tidak terdaftar dalam sistem AdaKami.