"Ada tanggapan irasional terhadap hasil JPMorgan dan Morgan Stanley. Tidak mengherankan bahwa perbankan investasi lemah," kata Jay Hatfield, kepala eksekutif dan manajer portofolio di InfraCap di New York.
CEO JPMorgan, Jamie Dimon, memberikan catatan yang hati-hati tentang ekonomi global, sementara unit perbankan investasi Morgan Stanley berjuang untuk mengatasi kemerosotan dalam kesepakatan global.
Hal itu, membuat saham JPMorgan Chase dan Morgan Stanley masing-masing turun 3,5 persen dan 0,4 persen, sedangkan indeks S&P Banks (.SPXBK) turun 2,4 persen.
Kekhawatiran investor semakin diperburuk oleh laporan Indeks Harga Produsen Departemen Tenaga Kerja menggemakan data Indeks Harga Konsumen Rabu, menunjukkan inflasi yang lebih panas dari perkiraan pada bulan Juni.
Meski demikian, di sesi II perdagangan, aksi jual mulai mereda setelah Gubernur Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed), Christopher Waller, mengatakan mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi pada Juli 2022.
Pernyataan Gubernur The Fed meredakan kegelisahan investor akibat rumor yang beredar mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada Juli 2022 sebesar 100 basis poin.