“Produsen Rusia perlu mencari mitra baru, logistik, atau beralih ke produksi produk generasi sebelumnya. Eksportir perlu mencari mitra baru dan pengaturan logistik dan “semua ini akan memakan waktu,” kata Nabiullina.
Pada Februari 2022, Rusia memerintahkan perusahaan pengekspor, termasuk beberapa produsen energi terbesar dunia dari Gazprom hingga Rosneft, untuk menjual 80 persen pendapatan valas mereka di pasar.
Dia menjelaskan, Bank Sentral Rusia memiliki hak untuk campur tangan di pasar mata uang terbatas. Bank dapat melunakkan ketentuan waktu dan volume penjualan wajib.
Analis menilai pernyataan Nabiullina secara tidak langsung ditargetkan untuk mencegah penguatan rubel. Tetapi mata uang Rusia melanjutkan kenaikan pada Senin (18/4/2022), menguat ke 81,4025 terhadap euro, level yang terakhir terlihat pada 8 April 2022.
Penguatan rubel dibantu oleh pembayaran pajak mendatang yang akan mendorong perusahaan yang berfokus pada ekspor untuk mengubah pendapatan FX menjadi rubel untuk memenuhi kewajiban mereka.