3. Rusia
Sanksi ekonomi terhadap Rusia dilancarkan AS dan sekutunya saat Rusia menganeksasi Krimea pada 2014. Namun, AS di bawah kendali Presiden dari Partai Republik kembali berencana menerapkan sanksi baru kepada Rusia. Sanksi tersebut diberikan menyusul pemberian racun kepada mantan mata-mata Rusia di Inggris awal tahun ini.
Mata uang Rusia, Rubble langsung turun hampir 6 persen minggu ini. Rencana tersebut mendapat reaksi keras dari pejabat Rusia. Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev menyebut, sanksi tersebut ilegal. Kremlin siap mengambil aksi balas dendam dari sisi ekonomi, politik, dan lain-lain jika AS kembali menerapkan sanksi ke Rusia.
4. Venezuela
Negara Amerika Latin ini babak belur “dihajar” AS. Rendahnya harga minyak dunia beberapa tahun lalu yang menekan ekonomi Venezuela makin diperparah dengan kebijakan AS memberikan sanksi kepada negara tersebut. Yang terbaru, AS memblokade akses Venezuela menjual surat utang ke pasar internasional usai Nicolas Maduro terpilih kembali menjadi Presiden Venezuela.
Maduro yang berhaluan sosialis, masih percaya negaranya akan menang dalam perang ekonomi tersebut. Kini, Venezuela tengah terperangkap dalam krisis ekonomi. Harga-harga pangan melambung, inflasi mencapai ratusan persen, dan produksi minyaknya menyentuh level terendah dalam 30 tahun terakhir.