5 Fakta Divestasi Saham Freeport, Nomor 3 Bikin Bangga

Isna Rifka Sri Rahayu
Ilustrasi. (Foto: Antara)

Pencapaian ini pun sangat panjang prosesnya karena masa kontrak yang terus diperpanjang tanpa adanya perlawanan dari pemerintah. Hingga akhirnya saat masa kontrak PTFI akan habis di 2021 barulah pemerintah mengambil tindakan tegas.

Sebab, masyarakat tak mau tinggal diam puluhan tahun sumber daya alam Indonesia dikeruk untuk perusahaan asing. Sementara, masyarakat Indonesia terutama Papua hanya sedikit menerima manfaat dari tambang tersebut.

2. 51 Persen Saham Dibeli Seharga 3,85 Miliar Dolar AS

Pada Juli lalu, pemerintah menandatangani pokok-pokok kesepakatan divestasi saham (Head of Agreement/HoA) dengan PTFI. Kesepakatan ini antara PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) sebagai induk holding tambang dengan perusahaan tambang asal AS, Freeport-McMoran Inc.

Dalam HoA tersebut disepakati nilai divestasi sebesar 3,85 miliar dolar AS atau setara dengan Rp56 triliun (kurs 14.557). Dalam divestasi ini pemerintah mengambilalih saham Rio Tinto sebesar 40 persen.

Dengan demikian, porsi saham PTFI saat ini adalah pemerintah diwakili Inalum sebesar 41 persen, Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Mimika 10 persen, dan Freeport McMoran Inc sebesar 49 persen.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Prabowo bakal Berikan 10 Persen Saham Freeport Indonesia untuk Masyarakat Papua

Nasional
26 hari lalu

Freeport Indonesia Targetkan Tambang Grasberg Beroperasi Penuh Tahun Depan usai Longsor

Nasional
30 hari lalu

Inalum Kantongi Rp8,03 Triliun dari Danantara untuk Garap Proyek Smelter Mempawah  

Bisnis
2 bulan lalu

Profil Tony Wenas, Jejak Karier Bos Freeport Indonesia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal