Akibat Gempa dan Tsunami, Inflasi Palu Tembus 2,27 Persen pada Oktober

Isna Rifka Sri Rahayu
Ilustrasi. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama Oktober 2018 sebesar 0,28 persen. Adapun tingkat inflasi terbesar terjadi pada Palu, Sulawesi Tengah sebesar 2,27 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, tingginya tingkat inflasi di Palu disebabkan oleh bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada 28 September 2018. Pascabencana terjadi kenaikan harga komoditas terutama makanan jadi seperti nasi dan lauk pauk.

"Di Palu kita tahu apa yang terjadi di sana. Jadi mengingat inflasi di Palu karena kita tahun ada musibah bencana alam di sana," ujarnya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Harga makanan menjadi penyumbang terbesar pada inflasi Palu sebesar 0,49 persen dan harga tiket angkutan udara ke Palu sebesar 0,41 persen. Sementara kenaikan harga ikan dan semen berkontribusi sebesar 0,10 persen.

Kendati demikian, selama sepekan terkahir mulai terjadi pemulihan setelah bencana. Dengan demikian, ia berharap bulan depan tingkat inflasi di Palu dapat kembali normal.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
11 hari lalu

Seskab Teddy Tegaskan Akurasi Data Jadi Fondasi Kebijakan Presiden Prabowo

Makro
11 hari lalu

BI-DPR Sepakati Asumsi Makro ATBI 2026, Pertumbuhan Ekonomi 5,33 Persen, Inflasi 2,62 Persen

Nasional
20 hari lalu

BPS: Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,46 Juta Orang per Agustus 2025

Nasional
20 hari lalu

Breaking News: Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen di Kuartal III 2025

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal