JAKARTA, iNews.id - Amerika Serikat (AS) memperpanjang Generalized Preference System (GSP) kepada Indonesia. Fasilitas berupa tarif impor yang lebih rendah itu diyakini membuat daya saing produk Indonesia meningkat.
Duta Besar Indonesia untuk AS, Muhammad Lutfi menilai, fasilitas tersebut memberikan peluang emas bagi Indonesia. Pasalnya, Thailand sebagai eksportir terbesar di AS lewat skema kehilangan 804 pos tarif.
Jumlah tersebut setara 2,4 miliar dolar AS atau 50 persen dari nilai yang selama ini memperoleh GSP. Sementara Indonesia mendapatkan pembebasan tarif untuk 3.572 pos.
"Jadi mestinya setelah ini, Indonesia akan menjadi nomor satu, karena Indonesia nomor dua setelah Thailand, dan Thailand sekarang dipotong fasilitas GSP-nya," katanya, Senin (2/11/2020).
Tak hanya Thailand, kata Lutfi, Turki dan India juga mendapat potongan GSP. Dia berharap produk seperti suku cadang otomotif, panel elektronik, produk porselen, perhiasan, hingga produk konsumsi dari buah, bisa digenjot.