Bangun Pabrik Baterai, Ketidaksiapan Industri Hilir Nikel Jadi Pertimbangan Investor

Oktiani Endarwati
Baterai mobil listrik. (Foto: Antara)

Dia melanjutkan, meski Indonesia memiliki cadangan nikel yang besar namun tidak bisa mengontrol apa yang diputuskan oleh investor. Di sisi lain, perkembangan teknologi baterai listrik sangat dinamis. Bahkan, ada penelitian baru yang tidak berbasis nikel.

"China pun sudah melakukan penelitian baterai listrik yang tidak berbasis riset, sehingga jika momen ini tidak bisa kita ambil, bisa lewat. Jadi memiliki cadangan besar tidak berarti kita bisa mengontrol kalau dinamika tidak bisa kita ikuti," tuturnya.

Menurut dia, tantangan lainnya adalah perizinan dimana tidak hanya menghabiskan waktu tetapi juga biaya yang begitu besar. "Jadi ketidaksiapan ini menurut saya harus diantisipasi pemerintah. Yang tidak kalah penting adalah masalah perizinan yang akan memakan waktu dan biaya. Ini yang menurut saya capex bisa lebih besar," ucapnya.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
6 hari lalu

Tarif Listrik PLN Terbaru November 2025 dari 450 VA hingga 6.600 VA, Ada yang Turun?

Nasional
21 hari lalu

Prabowo Instruksikan Seluruh Desa di RI Terlistriki, Target Tuntas 2030

Bisnis
22 hari lalu

Penjualan Nikel Melejit, PAM Mineral Raup Laba Bersih Rp401,66 Miliar hingga Kuartal III 2025

Aksesoris
25 hari lalu

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Usia Baterai Mobil Listrik, Ini Hal Harus Dihindari 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal