Sementara, inflasi tahunan turun di bawah target bank 4 persen dalam beberapa bulan terakhir, karena efek dasar yang tinggi dari tahun lalu ketika inflasi melonjak ke level tertinggi selama lebih dari 20 tahun. Saat ini, inflasi Rusia berada di angka 3,86 persen,
"Peningkatan tekanan inflasi terutama didorong oleh permintaan," ujar Gubernur Bank sentral Rusia Elvira Nabiullina.
Nabiulina menambahkan, pasar pariwisata domestik dan produksi mobil menjadi sektor yang tidak dapat memenuhi permintaan.
"Permintaan itu telah mendorong impor lebih tinggi menyebabkan rubel melemah karena ekspor turun," ucapnya.
Tekanan terhadap rubel meningkat sejak pemberontakan bersenjata yang gagal oleh kelompok tentara bayaran Wagner pada akhir Juni lalu. Serangan terhadap infrastruktur Rusia, yang Moskow tuduhkan pada Ukraina, juga mengurangi risiko.