JAKARTA, iNews.id - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai memiliki peran besar untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi nasional. Peran BUMN kembali dipertanyakan manakala pertumbuhan ekonomi sejumlah negara pada kuartal pertama dan kedua terkontraksi negatif hingga membawa ekonominya pada jurang resesi.
Deputi Kebijakan Makro Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Priambodo mengatakan, BUMN bukanlah imun yang bisa bertahan di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Dia bilang, krisis kesehatan dan ekonomi saat ini pun berdampak signifikan bagi kinerja sejumlah perusahaan pelat merah.
Banyak BUMN yang mengalami pukulan finansial sehingga perlu dibantu pemerintah. "BUMN ini bukan imun, tekanan ekonominya seperti korporasi lain yang juga mengalami tekanan serupa," ujar Bambang Priambodo dalam diskusi secara virtual, dikutip pada, Senin (3/8/2020).
Bambang menyebut, BUMN menjadi salah satu sektor yang menjadi fokus pemerintah saat ini. Bahkan, dalam rencana kerja pemerintah pusat 2021 ditargetkan anggaran yang digelontorkan untuk kebutuhan investasi BUMN sebesar 8,1 persen dari nilai yang diproyeksikan.
"Di tahun 2021 diharapkan maksimum kalo range-nya (pertumbuhan ekonomi) 5,5 persen itu diharapkan kebutuhan investasinya Rp5,912 triliun, oleh BUMN sekitar 8,1 persen," katanya.