"Persoalan kita sebenarnya bukan di utang pemerintah melainkan pada utang luar negeri khususnya lagi pada current account deficit yang solusinya bukan dengan urunan bayar utang," ucapnya.
Untuk itu, pemerintah perlu mengubah struktur utang dengan mengurangi atau bahkan menghentikan utang luar negeri. Sebab, dengan pelemahan rupiah tadi tentu akan membuat nominal utang menjadi membengkak dari sebelumnya.
Selain itu, diikuti pula dengan struktur ekspor dengan mengurangi kebutuhan impor baik barang maupun jasa. Hal ini disebabkan pada April 2018 impor melonjak lebih tinggi yaitu 16,09 miliar dolar AS dibanding ekspor 14,47 miliar dolar AS.
"Ini yang harus dilakukan oleh pemerintah dengan perencanaan yang sangat matang," tuturnya.
Namun, meski utang Malaysia dalam kondisi yang mengkhawatirkan tapi tindakan warganya tidak cukup signifikan mengurangi utang pemerintahan. "Tetapi sebagai gebrakan pemerintah baru itu cukup efektif untuk meyakinkan rakyat Malaysia bahwa selama rezim yang lama ada pengelolaan keuangan yang salah dan pemerintah yang baru akan melakukan reformasi total," kata Piter.