BI Prediksi Perang Dagang AS-China Bakal Berlanjut hingga 2020

Arief Sinaga
Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo. (Foto: iNews.id/Arief Sinaga)

Dody menyebut, ekonomi AS juga menghadapi risiko melambat akibat perang dagang. Namun, dia mengaku belum bisa memprediksi apakah kondisi tersebut membuat Trump berubah pikiran.

"Kita bisa debat tapi make sense bahwa artinya jika begitu akan panjang peluang trade war," ujar dia.

Yang jelas, kata dia, situasi perang dagang yang berkepanjangan embuat bank sentral di dunia, termasuk BI mengubah stance kebijakan moneter menjadi lebih longgar (dovish). Hal itu dilakukan untuk mengantsipasi risiko perlambatan ekonomi lebih cepat.

BI baru saja memangkas suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate ke level 5,75 persen setelah bertahan di level 6 persen selama delapan bulan.

"Bank Indonesia menyebut ini upaya mendorong permintaan dometik termasuk investasi perlu ditingkatkan untuk memitigasi dampak pelambatan ekonomi dunia," tuturnya.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
8 hari lalu

Respons Bank Indonesia soal Kabar Pembobolan Dana Rp800 Miliar lewat BI-Fast

Nasional
12 hari lalu

Rupiah Hari Ini Ditutup Naik Tipis ke Rp16.648 per Dolar AS

Nasional
18 hari lalu

BI Singgung Pembentukan Mata Uang Digital untuk Awasi Risiko Kripto 

Nasional
18 hari lalu

Prabowo: Negara Harus Hadir dan Berpihak pada Kelompok Rentan!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal