"NPI pada triwulan III 2023 membaik di tengah meningkatnya ketidakpastian di perekonomian global," kata Erwin.
Dia mengungkapkan, neraca transaksi berjalan membaik ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid. Pada kuartal III 2023, transaksi berjalan mencatat defisit 0,9 miliar dolar AS (0,2 persen dari PDB), jauh menurun dibandingkan dengan defisit 2,2 miliar dolar AS (0,6 persen dari PDB) pada triwulan sebelumnya.
"Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja, di tengah tren harga komoditas yang masih turun. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia," ungkap Erwin.
Sementara itu, perbaikan neraca transaksi berjalan turut ditopang oleh penurunan defisit jasa, yang didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara seiring dengan pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung.
Defisit neraca pendapatan primer juga menurun sejalan dengan pembayaran imbal hasil kepada investor asing yang lebih rendah. Kinerja transaksi modal dan finansial juga membaik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.