"Transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2023 mencatat defisit USD0,3 miliar (0,1 persen dari PDB), jauh lebih rendah dibandingkan dengan defisit 4,8 miliar dolar AS (1,4 persen dari PDB) pada triwulan sebelumnya," sambung Erwin.
Rendahnya defisit transaksi modal dan finansial ini didukung oleh berlanjutnya investasi langsung sebagai cerminan dari tetap terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik. Investasi lainnya juga mencatat surplus dipengaruhi oleh penarikan utang luar negeri untuk pembiayaan kegiatan usaha korporasi.
"Sementara itu, investasi portofolio mencatat peningkatan defisit sejalan dengan aliran modal keluar dari pasar saham dan obligasi sebagai dampak dari ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat di tengah aliran modal asing yang masuk ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," ucap Erwin.
BI menilai kinerja NPI triwulan III 2023 yang baik mampu terus menopang ketahanan eksternal Indonesia. "Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," tutur Erwin.