JAKARTA, iNews.id - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta pemerintah memonitor penyaluran berbagai stimulus ekonomi, khususnya di daerah. Stimulus ini diharapkan bisa dirasakan secara menyeluruh oleh dunia usaha, terutama bagi Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Mardani H Maming mengakui, stimulus pemerintah sudah banyak disalurkan ke daerah. Namun, dia meminta adanya monitor langsung sehingga program yang ada benar-benar bisa dirasakan UMKM.
“Program pemerintahan sudah bagus tapi implementasi untuk menjalankan di bawahnya kadang-kadang tidak sesuai dengan program yang diinginkan," ujar Maming, seperti keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Dia mengatakan, bentuk insentif yang diberikan salah satunya, pinjaman bank di bawah Rp10 miliar. Beberapa data dari 34 provinsi, baru 20 persen UMKM Hipmi yang mendapatkan insentif dari bank-bank yang diatur dalam POJK Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian sebagai Kebijakan Countercyclical.
"Pengusaha besar Hipmi yang pinjamannya di atas Rp10 miliar dan rata-rata pengusaha besar biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan bank sehingga, tidak perlu dibantu pemerintah pun sudah aman," ucapnya.