SYDNEY, iNews.id - Biro Statistik Australia (ABS) mengumumkan, tingkat pengangguran Negeri Kanguru tersebut mencapai puncak tertinggi dalam 22 tahun terakhir, yaitu naik sebanyak 69.300 jiwa atau 7,4 persen, sehingga menjadi hampir 1 juta jiwa hingga akhir Juni 2020. Jumlah tersebut sekitar sepertiga lebih banyak, dari jumlah pengangguran selama krisis keuangan global pada 2008 silam.
Hal ini dipicu oleh lonjakan jumlah orang yang mencari pekerjaan, namun tak diimbangi pertumbuhan lapangan kerja yang cukup seiring telah dibukanya perekonomian setempat.
Ekonom memperkirakan, tingkat pengangguran akan naik lebih tinggi di atas 11 persen, jika tidak dibantu dengan skema subsidi upah dari program yang digagas pemerintah. Stimulus tersebut yang sampai saat ini membantu perusahaan untuk mempertahankan stafnya, dengan tetap menerima gaji meskipun mereka dirumahkan.
Namun, pemerintah diperkirakan menarik skema subsidi upah bagi pengangguran tersebut. Tampaknya tingkat pengangguran akan tetap tinggi untuk beberapa waktu ke depan.
Hal ini juga diperparah dengan kemungkinan gelombang kedua kasus positif Covid-19 di wilayah Victoria.