JAKARTA, iNews.id – Wabah virus corona mendorong terjadinya perubahan drastis terhadap proyeksi perekonomian global di waktu mendatang. Rasa optimisme yang awalnya muncul pada awal 2020 ini akhirnya harus terganggu akibat mewabahnya virus corona yang penyebarannya sudah bersifat global.
Ekonom Senior yang juga mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menuturkan, dirinya sempat mengikuti World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss. Dia menyatakan, banyak kalangan yang hadir dalam forum ekonomi tersebut optimistis pertumbuhan ekonomi global akan lebih baik dibanding 2019.
“25-26 Januari saya ada di Davos untuk WEF. Kita membicarakan situasi ekonomi global. Yang menarik adalah ekonom, leaders, menteri keuangan, gubernur bank sentral yang hadir masih bicara bahwa pertumbuhan ekonomi global 2020 akan lebih baik daripada 2019,” ujar Chatib saat diskusi virtual, Selasa (21/4/2020).
Dia juga mengatakan, sempat berbincang dengan dua ekonom didikan Harvard University yang berpesan agar Indonesia lebih berhati-hati terhadap potensi terjadinya outflow atau arus modal keluar dari Indonesia. Hal itu disebabkan karena adanya kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga yang didorong kondisi perekonomian Amerika Serikat yang cukup stabil.
“Bayangkan dia masih mengatakan The Fed akan menaikkan bunga. Ini adalah akhir Januari. Tidak ada orang yang berani mengatakan bahwa ekonomi Amerika baik. Bahkan, The Fed sekarang tingkat bunganya sudah 0. Jadi yang saya mau bilang adalah, ekonomi dunia termasuk Indonesia, itu berubah hanya kurang dari dua bulan,” kata Chatib.