BEIJING, iNews.id - Sebanyak 425 juta warga China tengah berlibur setelah lebih dari sembilan bulan beraktivitas di dalam rumah. Penyebaran Covid-19 di negara itu kini terkendali karena tidak adanya laporan infeksi lokal sejak 15 Agustus 2020.
Kementerian Budaya dan Pariwisata mencatat setengah miliar warga China berlibur dalam empat hari pertama liburan panjang yang dimulai sejak Kamis pekan lalu. Hal ini seiring peringatan berdirinya RRC pada 1 Oktober 1949 yang disebut Minggu Emas.
"Tidak ada lagi risiko infeksi baru, ini memungkinkan wisata massal dapat dilanjutkan, ini juga menjadi momen latihan awal tentang apa yang harus dilalui seluruh dunia saat perjalanan global dimulai kembali tahun depan,” ujar Nicholas Thomas, Profesor Keamanan Kesehatan di City University of Hong Kong dikutip dari Bloomberg, Selasa (6/10/2020).
Pemesanan tiket penerbangan untuk liburan lokal naik 11 persen dibandingkan dengan 2019, menurut laporan dari data perjalanan dan agen analitik Cirium. Sementara reservasi untuk hotel domestik mulai meningkat menjelang akhir Agustus. Tiket wisata Tembok Besar China terjual habis pada 3 Oktober, pertama kalinya tiket harian terjual habis sejak akhir Maret.
Sementara itu, negara lainnya tengah berjuang untuk tetap menutup perbatasan. Korea Selatan misalnya, memperketat aturan jarak sosial selama dua minggu berturut-turut mulai akhir September.