Sementara, untuk pengeluaran wisatawan domestik sebesar Rp881 miliar berasal dari atlet dan official sebanyak Rp6,5 juta, pers sebanyak Rp14,3 juta, pengunjung sebanyak Rp2,58 juta, dan sukarelawan sebanyak Rp2,1 juta.
Selain itu, kontribusi terbesar pada total pengeluaran berasal dari penonton atau wisatawan sebesar 88,27 persen. Angka tersebut berasal dari akomodasi sebesar Rp1,3 triliun, makanan dan makanan dan minuman sebesar Rp628 miliar, belanja sebesar Rp560 miliar, hiburan sebesar Rp280 miliar, dan transportasi sebesar Rp640 miliar.
Dengan demikian, demi menyambut pengunjung mancanegara pemerintah telah mempersiapkan sarana penunjang Asian Games sejak 2015 termasuk renovasi GBK dan pembangunan LRT. Upaya persiapan sarana ini menghabiskan biaya sebesar Rp41,5 triliun untuk biaya operasional Rp7,2 triliun dan biaya konstruksi Rp34,3 triliun.
Namun, angka tersebut masih kajian awal dan hanya perkiraan pengeluaran peserta dan pengunjung pada saat acara diselenggarakan. "Tentunya dampak tidak berhenti pada perkiraan tapi harus dihitung secara lengkap karena itu sudah jadi standar berbagai negara yang jadi tuan rumah event besar," kata dia.
Berdasarkan data dari Inasgoc 2018, Asian Games akan diikuti oleh 45 negara di Asia dan akan dihadiri oleh 10.000 atlet, 5.000 official, 7.000 pers, 2 juta penonton, 13.000 sukarelawan, dan 200.000 wisatawan.