JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepanjang tahun lalu tembus Rp783,7 triliun. Angka itu 4,65 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Defisit APBN tahun ini berada di bawah estimasi sebesar 5 persen. Defisit tahun lalu juga lebih rendah dibanding 2020 sekitar 6,14 persen dari PDB atau mencapai Rp947,7 triliun.
Sri Mulyani mengatakan, defisit APBN tahun lalu yang lebih rendah didukung penerimaan negara yang melampaui target dengan nilai mencapai Rp2.003,1 triliun dan belanja negara sebesar Rp2.786,8 triliun.
"Ini defisit yang jauh lebih baik dari estimasi November, yang saya bilang 5,1 persen," kata diadi Jakarta, Senin (3/1/2022).
Adapun penerimaan negara terdiri atas penerimaan pajak sebesar Rp1.277,5 triliun atau 103,9 persen dari target, kepabeanan dan cukai Rp269 triliun atau 125,1 persen dari target, dan PNBP Rp452 triliun atau 153,8 persen dari target.
Sementara untuk belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.001,1 triliun atau 102,4 persen dari asumsi dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp785,7 triliun atau 98,8 persen dari asumsi.
"Defisit ini bukan hanya di bawah 5 persen, tetapi dekat ke 4,5 persen, dibandingkan dengan 6,14 persen pada tahun lalu," ujarnya.