Dia menjelaskan, telah terjadi optimisme dalam penanganan virus Covid-19 yang pada Juli tercatat sudah 56.000 dengan penurunan kasus lebih dari 90 persen. Bahkan sudah 4 bulan kasus rata-rata di bawah 100.
"Kita melihat ada Omicron di berbagai negara. Namun, kita melihat bahwa resiliensi kesehatan kita cukup kuat. Pengendalian pandemi menjadi kunci pemulihan ekonomi," ungkap Menko Airlangga.
Hal itu, lanjutnya, telah membuahkan hasil dari berbagai survei dan penelitian terhadap pemerintah ini yang tertinggi lebih dari 70 persen.
Kemudian dari pertumbuhan ekonomi di kuartal III menjadi 3,5 persen dan juga dari demand terhadap perbaikan, produksi manufaktur di level ekspansi menjadi 53,9 persen jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi 51 persen.
Dengan upaya yang telah berjalan dan persiapan yang ada, Airlangga optimistis pertumbuhan ekonomi 2022 bisa mencapai 5,2 persen.