Menko Airlangga menyebut, dari sisi pertumbuhan sektor lapangan usaha, transportasi dan pergudangan tumbuh 15,93 persen, akomodasi dan makanan minuman tumbuh 11,55 persen. "Ini tentu seiring dengan dihentikannya PPKM di akhir tahun lalu, sehingga mobilitas masyarakat meninggi," katanya.
Dari sektor perdagangan tumbuh 4,88 persen, untuk retail dan penjualan kendaraan bermotor mendominasi dan juga industri perbengkelan, sedangkan perdagangan besar dan eceran tumbuh 4,43 persen. Perdagangan mobil dan sepeda motor tumbuh sebesar 6,88 persen.
"Kami juga lihat sektor pertanian konsisten tumbuh di angka 0,34 persen secara yoy, kemudian sektor konstruksi juga tumbuh sebesar 0,32 persen, dan pengadaan listrik dan gas sebesar 2,6 persen secara yoy," ucap Menko Airlangga.
Secara spasial seluruh wilayah RI tumbuh positif. Tercatat pertumbuhan Pulau Jawa di bawah pertumbuhan nasional yaitu 4,96 persen, Kalimantan di 5,9 persen, Sulawesi 7 persen yoy, Sumatera 4,79 persen.
"Yang menarik, Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 4,74 persen, lalu Maluku, Papua tumbuh sebesar 1,95 persen yoy," ujarnya.