"Kemenkes menentukan ini tentu berdasarkan data yang ada di list WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan sudah melalui uji klinis I, II yang sudah full report, jadi datanya ada," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (24/11/2020).
Mantan pemilik klub sepakbola Inter Milan itu menambahkan, selain kriteria tersebut, ada beberapa hal lain yang membuat pemerintah mengambil vaksin dari perusahan tersebut. Misalnya saja, vaksin yang dibeli pemerintah merupakan vaksin yang memiliki kapasitas distribusi mudah.
"Vaksin yang akan dibeli pemerintah juga merupakan vaksin yang cold chainnya atau distribusinya yang friendly dengan distribusi kita, di mana 2-8 derajat celcius," katanya.
Menurut Erick, kapasitas distribusi yang dimiliki Indonesia saat ini di kisaran derajat itu. Dengan begitu, kemampuan vaksin untuk bertahan dalam suhu yang cocok dengan kapasitas distribusi Indonesia menjadi penting.