Selain itu, negara asal gandum impor juga berubah. Australia yang selama ini menjadi negara tujuan impor gandum terbesar Indonesia digeser oleh Ukraina yang selama ini berada pada peringkat 3.
Selain Australia, Ukraina menggeser Kanada sehingga urutan negara asal impor gandum terbesar secara berturut-turut adalah Ukraina, Australia, Rusia, Kanada, dan AS. Pangsa pasar gandum Ukraine di Indonesia kini mencapai sekitar 50 persen untuk kurun waktu Juli hingga September 2017. Posisi Australia juga terancam oleh gandum Rusia yang mulai memasuki pasar Indonesia.
“Gandum Laut Hitam (Ukraina) yang kompetitif memberikan tekanan pada produsen gandum berkualitas dengan menawarkan harga yang jauh lebih murah,” tulis USDA.
Meningkatnya impor gandum tersebut sejalan dengan tumbuhnya industri pengolahan tepung terigu di Indonesia. Dalam 20 tahun terakhir, jumlah produsen tepung terigu meningkat dari 5 menjadi 30. Berdasarkan sebuah laporan terbaru, ada satu produsen tepung terigu yang membeli 50.000 metrik ton gandum Laut Hitam dengan harga 225 dolar AS per ton, termasuk biaya pengiriman.