Indonesia Resesi, Pemerintah Diminta Perbanyak BLT untuk Genjot Konsumsi

Kunthi Fahmar Sandy
Pemerintah diminta untuk menggenjot beberapa sektor pengeluaran untuk dapat memperbaiki ekonomi pada triwulan IV. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 minus 3,49 persen. Itu berarti, Indonesia resmi resesi

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda sudah memprediksi Indonesia mengalami resesi pada triwulan III 2020 dengan pertumbuhan minus 3,49%. Meski demikian menurutnya nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan pemerintah. 

Perlu kerja keras bagi pemerintah untuk menggenjot beberapa sektor pengeluaran untuk dapat memperbaiki ekonomi pada triwulan IV. "Meskipun saya rasa masih akan tumbuh minus pada kuartal IV. Salah satu yang perlu digenjot utamanya adalah konsumsi rumah tangga di mana pemberian bantuan tunai bagi masyarakat terdampak pandemi," katanya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (5/11/2020). 

Bantuan langsung tunai (BLT) bisa lebih berpotensi mendatangkan multiplier effect bagi perekonomian secara luas. Namun demikian menurut dia pertumbuhan ekonomi belum tentu membaik pada awal tahun depan. 

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
11 hari lalu

Menkeu Purbaya Ungkap Penyebab Keterlambatan Penyaluran BLT Rp900.000 

Nasional
12 hari lalu

Cara Daftar BLT 2025: Cuma 5 Menit Lewat HP, Langsung Cek Nama Kamu, Jangan Sampai Terlewat!

Nasional
13 hari lalu

Seskab Teddy Pastikan BLT Rp900.000 untuk 35,4 Juta KPM Dicairkan Hari Ini

Nasional
13 hari lalu

Catat! Begini Cara Cek BLT Rp900.000 yang Cair Hari Ini

Nasional
13 hari lalu

Cek Rekening! BLT Rp900.000 Mulai Cair Hari Ini

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal