"Sepertinya banyak jadwal dari Inggris akan dibatalkan selama lockdown baru ini, padahal rencana terbang terbaru kami baru saja akan diluncurkan, ini akan memberi pukulan baru," kata juru bicara EasyJet, maskapai bertarif rendah terbesar kedua di Eropa.
Sementara itu, British Airways terpaksa akan memangkas kembali jadwal penerbangan, setelah sebelumnya memutuskan hanya akan mengoperasikan 30 persen dari kapasitas 2019. Maskapai akan menyusun perubahan rencana perjalanan dan akan segera memberi tahu pelanggannya.
Pengelola bandar udara internasional London Heathrow mengatakan, tanpa dukungan pemerintah untuk industri penerbangan Inggris puluhan ribu pekerja akan kembali di-PHK. “Pemerintah harus menyiapkan paket baru, termasuk keringanan tarif bisnis untuk bandara,” kata juru bicara bandara.