JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memotong besaran insentif untuk tenaga kesehatan sebesar 50 persen. Pemotongan insentif tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Menkeu Nomor: S-65/MK.02/2021.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Askolani menilai, pemotongan tersebut belum final karena anggaran bersifat dinamis di tengah pandemi. Kemenkeu terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.
"Mengenai hal tersebut masih dikoordinasikan Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan. Anggaran kesehatan tahun 2021 awalnya Rp169,7 triliun. Namun dengan perkembangan Covid-19 yang masih sangat dinamis, diperlukan alokasi yang lebih besar," kata Askolani saat dihubungi, Kamis (4/3/2021).
Askolani memprediksi anggaran kesehatan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan melonjak tajam. Dia memperkirakan pos anggaran tersebut naik dari Rp169,7 triliun menjadi Rp254 triliun.