Indeks PMI Manufaktur di kedua negara tersebut masih berada di level ekspansif, yakni 62,1 (AS) dan 51,3 (Tiongkok). Masih tingginya permintaan global telah mendorong aktivitas produksi dalam negeri untuk memenuhi hal itu, sehingga indeks PMI Manufaktur Indonesia berada di level 53,5 dan kinerja ekspor Indonesia meningkat di Juni 2021.
“Secara garis besar, pada Juni 2021, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan nonmigas dengan beberapa negara, yakni Amerika Serikat (1,34 miliar dolar AS), Filipina (0,65 miliar dolar AS), dan Malaysia (0,32miliar dolar AS)," kata Airlangga Hartarto.
Sementara itu, Indonesia mengalami defisit dengan Tiongkok (-0,60 miliar dolar AS), Australia (-0,48miliar dolar AS), dan Thailand ( -0,33 miliar dolar AS).