Sementara itu, Ahli Biologi Molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo menjelaskan, vaksin Covid-19 semestinya tetap ampuh mendeteksi virus corona dalam tubuh, meski telah bermutasi. Namun hal tersebut tetap harus dibuktikan melalui kajian ilmiah.
"Secara teoritis harusnya bisa mendeteksi karena vaksin menargetkan keseluruhan bodi dari protein spike virus, walaupun ada sebagian bodi bermutasi, antibodi yang muncul karena vaksin masih bisa mengenali bagian dari bodi spike yang lain, we will see, seperti apa ke depan," ujar Ahmad.
Seperti yang sudah diberitakan, pemerintah melalui PT Bio Farma telah menandatangani kerja sama pembelian 50 juta dosis vaksin Covid-19 dari AstraZeneca. Hal ini disebut memberi variasi yang cukup dalam hal vaksin untuk rakyat.