JAKARTA, iNews.id- Program Kartu Prakerja menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin meningkatkan skill atau kompetensinya. Sejak dibuka hingga saat ini, program unggulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut diserbu jutaan masyarakat.
Tercatat, sejak pertama kali hingga saat ini sudah 8 juta orang yang ikut mendaftarkan diri dalam Kartu Prakerja. Direktur Kemitraan dan Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, terdapat sejumlah orang yang akan diprioritaskan pemerintah.
Orang-orang itu adalah mereka yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan terkena dampak buruk akibat Pandemi Covid-19."Kami sudah mendapatkan pendataan dari Kementerian dan Lembaga, jadi pekerja yang terdampak (Corona dan PHK) itu tetap didahulukan. Mereka dapat kamar khusus atau kuota khusus dari 168.111 (gelombang pertama) itu untuk didahulukan," kata Panji melalui video conference, Senin (27/4/2020).
Selain itu, karena jumlah peserta yang mendaftar sangat banyak, maka pemilihan peserta dilakukan secara acak oleh sistem. Meski begitu, pemilihan acak tidak berlaku bagi peserta yang telah mengalami PHK dan terdampak virus corona
"Kita bisa kembali ke pelajaran statistik, yang paling fair adalah randomisasi karena itu tidak melibatkan diskresi atau subjektivitas. Jadi benar-benar adil dan secara random dan itu secara umum semua dilakukan sehingga semuanya benar-benar adil," ujar dia.
Hal terpenting lainnya, lanjut Panji, calon peserta sesuai kriteria yang sudah ditentukan pihak pemerintah dan PMO, yakni Warga Negara Indonesia (WNI) berusia di atas 18 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal.