JAKARTA, iNews.id - Derasnya arus modal asing yang keluar (capital outflow) saat pandemi Covid-19 menjadi isu sentral dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada kuartal I-2020. Arus modal ini berpengaruh pada stabilitas sistem keuangan nasional.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pada awal tahun, pemerintah melihat adanya momentum pada perbaikan ekonomi. Kondisi berubah arah saat virus corona muncul dari Wuhan, China yang menyebar dengan cepat ke berbagai negara.
"Kemudian (momentum) ini mengalami perubahan arah yang sangat signifikan akibat pandemi Covid-19," katanya saat konferensi pers lewat video, Senin (11/5/2020).
Pandemi tersebut, kata Sri Mulyani, menyebabkan pasar keuangan nasional bergejolak. Saat krisis finansial 2008, arus modal asing yang keluar dari Indonesia mencapai Rp69,9 triliun dan saat krisis taper tantrum 2013, capital outflow tercatat Rp36 triliun.
"Sementara saat ini untuk periode Januari-Maret lalu saja, capital outflow Rp145,28 triliun, lebih dari dua kali lipat pada saat terjadi guncangan krisis global, magnitude ini yang menjadi perhatian utama KSSK," ujarnya.