JAKARTA, iNews.id - Asosiasi E-Commerce Indonesia (Indonesian E-Commerce Association/idEA) menyanggupi membuka data transaksi perdagangan cross border e-commerce. Hal ini atas permintaan pemerintah yang hingga saat ini belum memiliki data yang jelas terhadap transaksi perdagangan e-commerce.
Ketua umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung mengatakan, anggota idEA siap mendukung keinginan pemerintah. Namun, pemerintah dituntut dapat menjamin kerahasiaan data tersebut.
"Dari asosiasi siap mendukung. Baiknya data ini bukan hanya dari platform e-commerce yang ada di dalam negeri tapi juga yang di luar negeri yang bisa diakses oleh konsumen dalam negeri," ujarnya saat dihubungi iNews.id, Minggu (21/7/20190.
Selama ini, pelaku e-commerce sangat tertutup mengenai data perdagangannya. Pasalnya, data ini sangat bernilai di era digital karena bisa digunakan untuk berbagai macam hal.
"Ini kan hanya sebagian kecil dari total transaksi, harusnya nggak masalah. Tentunya dengan adanya jaminan kerahasiaan data juga," ucapnya.