"Sekarang saja sudah susah bertahan apalagi nanti," katanya.
Maulana mengatakan, sektor pariwisata adalah sektor yang sangat bergantung dengan adanya interaksi dan pergerakan orang. Pada masa pandemi ini, hotel secara khusus mengalami penurunan pendapatan besar.
"Dari Maret sampai November sudah sembilan bulan, kalau kita total dalam sembilan bulan ini kisaran okupansi bergerak antara 20-30 persen average secara nasional. Kemudian kalau kita compare year on year occupancy kalau kita ambil dari tahun 2019, Okupansi terendah itu ada di angka 40 persen dan itu hanya satu bulan pada Maret 2019 dan begitu pula di 2018," ucapnya.