“Jika BUMN gagal bayar, yang akan menanggung adalah APBN sebagai collateral. Ini yang mesti diperhatikan pemerintah ke depannya,” ucapnya.
Sementara itu, Ekonom BCA David Sumual juga belum melihat adanya tanda-tanda lembaga pemeringkat, terutama S&P yang akan mengerek rating surat utang Indonesia dalam waktu dekat.
Berdasarkan pengalaman, Indonesia membutuhkan waktu tiga tahun untuk menaikkan rating BBB- menjadi BBB pada tahun 1995. Dia mengatakan, pemerintah harus berupaya mengurangi defisit dengan mendongkrak penerimaan negara. Selain itu, defisit transaksi berjalan juga perlu ditekan dengan meningkatkan kinerja ekspor.