Pengusaha Indonesia sendiri banyak yang menyatakan minatnya untuk memulai bisnis bioavtur di AS. Sekembalinya dari AS, Enggar telah mendapatkan banyak respons dari pengusaha Indonesia atas rencana ini. "Baru saya balik dari sana (AS) dan banyak yang mau," ucap dia.
Adanya pembangunan pabrik tersebut diharapkan meningkatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan AS. Walaupun tidak banyak pabrik bioavtur milik Indonesia yang akan dibangun di sana, tetapi bahan baku tetap berasal dari Indonesia.
"Sebagian produksi di sana dengan raw material-nya dari kita, tetapi sisanya (bioavtur) bisa kita bikin sendiri secara masif di Indonesia," katanya.